Rabu, 16 Oktober 2013

MELAKUKAN PENGAMATAN SEL

Dasar Teori
Sel adalah merupakan kesatuan biologis terkecil yang mempunyai kemampuan melakukan segala aktivitas yang berhubungan dengan proses hidup suatu organisme. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bentuk dan susunan serta sifat-sifat fisik maupun kimia sel tumbuhan adalah sitoogi tumbuhan.
Pertama kali sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1667, yang telah memeriksa irisan gabus botol di bawah mikroskop. Penemuan ini didahului oleh penemuan mikroskop oleh Zacharias Jansen dan Antonie van Leeuwenhoek, dan kemudian pada tahun 1831 Robert Brown menemukan benda bulat di dalam sel tumbuhan yang disebut nucleus atauinti sel. Bentuk sel bermacam-macam, seperti kubus, peluru, prisma, silindris, poliendris, memanjang dan sebagainya. Panjang sel antara 1/100 sd 1/10 mm atau 10 -100µ, tetapi ada yang dapat mencapai panjang sampai 25 cm atau lebih, bahkan ada yang mencapai panjang sampai beberapa meter misalnya sel-sel serabut dan sel-sel buluh getah.
Adanya dinding sel merupakan tanda karakteristik sel tumbuhan dan berbeda dengan sel hewan pada umumnya, yang tidak mempunyai dinding sel. Padas el hewan hanya terdapat membrane plasma saja atau membrane sel. Fungsi dinding sel ialah untuk memberi bentuk pada sel, dan juga melindungi isi sel dan memperkuat isi sel.
Gb. Sel gabus ( Quercus suber)

Dinding sel, pada sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasa sel tersebut dinding selnya relative makin tebal, sehingga terbentuknya dinding selnya sangat erat hubungannya dengan perkembangan sel tersebut. Penebalan dinding  masing-masing sel adalah berbeda-beda, karena disesuaikan dengan fungsinya, sehingga terdapat perbedaan bentuk sel.
Dinding sel tumbuhan pada umumnya tersusun oleh zat-zat organic dan zat anorganik. Jarang sekali dinding sel hanya terdiri dari satu zat penyusun, tetapi mengandung beberapa macam zat. Memang pada umumnya dinding sel mengandung zat selulose. selain selulose, dalam dinding sel sering terdapat zat-zat lain seperti lignin, hemiselulose, suberin, khitin, dan sebagainya
1.    Selulose merupakan suatu polisakarida dengan rumus ( C6H10O5 )n. Selulose tidak larut dalam air, air mendidih, asam dan alkali yang encer, KOH yang pekat. Dengan H2SO4 pekat selulose dihidrolisa menjadi glukosa. Oleh enzim selulose, selulose diubah menjadi glucose+fructose.
2.    Hemiselulose yaitu zat yang menyerupai selulose dan dengan asam encer dihidrolisis menjadi mannose dan galaktose. Dapat dijumpai misalnya pada lender tumbuhan.
3.    Lignin merupakan zat kayu yang terdapat pada dinding sel yang telah mengkayu
4.    Suberin, merupakan zat-zat yang terdapat pada dinding sel-sel gabus.
5.    Pektin dapat ditemukan pada dinding sel dari buah yang mengandung banyak gula. Bila buah dimasak akan tampak berupa zat gelatin
6.    Khitine dapat ditemukan pada dinding sel Fungi (Jamur)
7.    Kersik (SiO2) dapat ditemukan pada dinding sel batang Gramineae, Cyperaceae, Equisetinae, Diatome.
8.    Kapur (CaCO3), terdapat pada dinding sel ganggang Spirogyra sp.
Sedangkan untuk isi sel / protoplasma terdiri dari:
1.    Plasma sel ( cairan sel)
2.    Inti sel (Nukleus)
3.    Zat warna/plastida
4.    Rongga sel/vakuola
5.    Bahan-bahan mati

I.            ALAT DAN BAHAN
1.       Alat
a.       Mikroskop cahaya
b.      Gelas benda
c.       Gelas penutup
d.      Gelas jam / gelas arloji
e.      Silet
f.        Kuas
2.       Bahan
a.       Bawang merah (Alium cepa)
b.      Batang bayam (Amaranthus spinosus)
c.       Batang ketela pohon (Manihot utilisima)
d.      Wortel (Daucus carota)
e.      Aquadest
f.        Alkohol
g.       Kapas

II.            URUTAN KERJA
1.       Mempersiapkan mikroskop dan perlengkapannya
2.       Membuat preparat dengan cara mengiris setipis mungkin dari bahan yang tersedia
3.       Merendam spesimen dengan aquadest dalam gelas jam
4.       Mengambil dan meletakkan spesiment tersebut dalam gelas benda kemudian menutup dengan gelas penutup.
5.       Mengamati di bawah mikroskop dengan menggunakan perbesaran lemah kemudian tingkatkan ke perbesaran sedang
6.       Menggambar serta memberi keterangan dan nama bagian-bagiannya

III.            PETUNJUK PELAKSANAAN
1.       Sebelum dan sesudah digunakan, mikroskop dan peralatannya semua harus dibersihkan
2.       Manfaatkanlah sinar matahari sebaik-baiknya

3.       Jika menggunakan preparat basah harus dijaga supaya meja  benda tidak terkena cairan

Jumat, 30 Agustus 2013

PENGENALAN ALAT PRAKTEK



I.            TUJUAN
a.       Untuk bisa mengenal mikroskop beserta bagian-bagiannya
b.      Untuk bisa menggunakan mikroskop dengan baik dan benar

II.            DASAR TEORI
1.       Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda-benda sangat kecil (renik) yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Mikroskop yang umum digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya, baik yang monokuler (mempunyai satu lensa pengintip) maupun yang binokuler (mempunyai dua lensa pengintip).
2.       Sejarah Mikroskop
Bagaimana ilmuwan zaman dahulu mengamati benda-benda kecil dalam melakukan penelitian? Seorang ilmuwan Belanda bernama Zacharias (Hans) Janssen, pada akhir abad ke-16 merupakan orang yang pertama kali menemukan mikroskop. Mikroskop tersebut terdiri dari dua lensa. Lensa pertama berfungsi untuk memperbesar gambar suatu objek dan lensa kedua berfungsi untuk menambah perbesaran gambar yang dihasilkan lensa pertama.
Pada perkembangan selanjutnya, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1636-1703) menemukan mikroskop yang dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas daripada mikroskop Janssen. Selain ahli dibidang sains. Hooke juga ahli dalam matematika.
Hooke merupakan orang pertama yang mengamati dan menyebut nama sel pada saat melakukan penelitian dengan menggunakan mikroskop. Untuk eksperimennya tersebut, beliu membuat sayatan yang sangat tipis dari gabus tutup botol. Hooke mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dan memperhatikan struktur yang mirip kotak-kotak kecil. Kotak-kotak kecil tersebut mengingatkannya pada kamar-kamar yang dalam bahasa Latin tersebut cell (sel)
Pada saat Hooke pertama kali mengobservasi dan medeskripsikan sel, beliau tidak memahaminya terlalu jauh. Pada waktu yang sama seorang ilmuwan Belanda, Antonie van Leeuwenhoek berhasil menemukan mikroskop yang kualitasnya lebih bagus. Leeuwenhoek merupakan ilmuwan yang pertama kali mengobservasi, menggambar dan mendeskripsikan berbagai macam jasad renik, termasuk bakteri, makhluk hidup bersel tunggal dan sperma. Penemuan Leeuwenhoek ini telah membuka cakrawala penelitian yang lebih luas bagi para ilmuwan di bidang sains.  
3.       Bagian – Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya
Bila dilihat secara keseluruhan, mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:
a.       Bagian optic : bagian pada mikroskop yang membuat proyeksi bayangan benda pada mata kita.
b.      Bagian mekanik : bagian pada mikroskop yang menunjang bagian optic.

Untuk lebih memahami dalam mempelajari bagian-bagian mikroskop, perhatikan gambar mikroskop di bawah ini!




a.       Bagian-bagian Optik
1.         Lensa Okuler  : lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi sebagai kaca pembesar yang membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
2.         Lensa Objektif               : lensa yang dekat dengan objek dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
3.         Diafragma        : fungsinya adalah mengatur banyak sedikitnya sinar yang diupantulkan cermin menuju mata pengamat.
4.         Reflektor          : terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sebaliknya cermin cekung digunakan apabila cahaya kurang terang
b.      Bagian-bagian Mekanik
1.       Tabung Mikroskop (tubus)         : fungsinya untuk mengatur focus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.
2.       Pemutar Halus (micrometer)    : fungsinya untuk menaikturunkan tubus secara lambat.
3.       Pemutar Kasar (makrometer)   : fungsinya untuk menaikturunkan tubus secara cepat.
4.       Media objek / Meja Mikroskop: berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan diamati.
5.       Penjepit Objek / Klip                    : digunakan untuk menjepit kaca preparat yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
6.        Revolver                                           : Digunakan sebagai tempat meletakkan lensa objektif.
7.       Kondensor                                        : Digunakan untuk mengumpulkan cahaya supaya dapat menerangi preparat dan dapat dinaikturunkan.
8.       Sekrup                                                                :digunakan untuk mengubah sudut tegak lurus mikroskop
9.       Lengan Mikroskop                         : berfungsi sebagai pegangan pada saat membawa mikroskop
10.   Kaki Mikroskop                               : berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

III.            ALAT DAN BAHAN
1.       Mikroskop Monokuler
2.       Gelas benda
3.       Gelas penutup
4.       Gelas arloji /gelas jam
5.       Kuas
6.       Silet

IV.            URUTAN KERJA
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
a.       Menentukan lapangan pandang
Langkah-langkah sebagai berikut
1.       Hadapkan mikroskop kearah datangnya sinar jika itu mikroskop cahaya biasa akan tetapi jika mikroskop binokuler maka tinggal menekan tombol on pada lampu yang digunakan sebagai penganti cahaya matahari.
2.       Jika mikroskop binokuler, Jika tombol sudah on maka tinggal mengatur intensitas cahaya sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar masuk ke diafragma secara optimal untuk mendapatkan hasil terbaik
3.       Jika mikroskop Monokuler, Atur cermin sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar masuk ke diafragma secara optimal.
4.       Bagian yang terang berbentuk bulat disebut lapangan pandang
b.      Mengatur focus atau bayangan dengan perbesaran lemah
Cara yang dilakukan adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan makrometer sambil mengatur focus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif sehingga objek yang diamati tampak jelas.
c.       Mengatur focus atau bayangan dengan perbesaran kuat
Cara yang dilakukan adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan mikrometer sehingga objek yang diamati dapat terlihat lebih jelas.
d.      Menyimpan kembali Mikroskop yang telah digunakan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.       Tubus dinaikkan
2.       Objek yang diamati diambil
3.       Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahnya persis di atas lubang meja mikroskop
4.       Diafragma ditutup
5.       Kondensor diturunkan
6.       Posisi cermin dalam keadaan tegak
7.       Mikroskop disimpan kembali ke dalam lemari


1.       Memperkirakan Ukuran Benda Aslinya Berdasarkan Skala
Organisme (specimen) yang dilihat dengan menggunakan mikroskop pada umumnya berukuran sangat kecil sehingga untuk mengetahui ukuran panjang suatu organism dilakukan melalui mikroskop dengan menggunakan alat micrometer okuler dan micrometer objek (micrometer meja).
a.       Mikrometer okuler : kaca bundar berskala halus dan dapat dimasukkan ke dalam ruangan okuler melalui lensa depan
b.      Mikrometer meja            : micrometer yang berukuran sebesar gelas objek dengan ukuran skalanya 0,1 mm.
Langkah-langkah pengukurannya:
a.       Mikrometer okuler dimasukkan ke dalam ruangan okuler, usahakan permukaan yang ada skalanya menghadap kita sehingga angka-angkanya bias dibaca.
b.      Mikrometer objek letakkan pada meja mikroskop, seperti meletakkan preparat, kemudian mikrometer objek dikalibrasi dengan micrometer okuler dahulu.
c.       Usahakan kedua skala micrometer okuler dan micrometer objek sejajar dengan cara memutar okulernya.
d.      Hitung berapa garis micrometer okuler untuk panjang tertentu dari mikrometer objek
Misalnya              : 100 garis micrometer okuler = 1 mm pada objek
Jadi                        : satu skala micrometer okuler panjangnya adalah:
1 mm = 1.000µm  = 10 µ m = 0,01 mm
100        100
2.       Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Menggunakan Mikroskop
a.       Selalu gunakan kedua tanganmu untuk mengangkat mikroskop
b.      Letakkan mikroskop di meja yang datar dan jangan terlalu di pinggir meja
c.       Untuk menghindari kerusakan mata, pastikan bahwa cahaya matahari tidak secara langsung menyinari lensa-lensa mikroskop.
d.      Letakkan preparat yang akan diamati tepat di atas lubang meja benda tempat cahaya lewat dan jepitlah preparat dengan benar
e.      Lihatlah dari samping mikroskop dan turunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif berjarak± 0,5 cm dari sediaan. Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang jelas, amatilah sediaan melalui lensa okuler dan perlahan-lahan gunakan pemutar untuk menaikkan tabung mikroskop.
f.        Hati-hati pada waktu menaikkan dan menurunkan pemutar. Perhatikan jarak lensa objektif jangan sampai menyentuh preparat sehingga tidak terjadi peristiwa pecahnya gelas penutup ataupun gelas preparat.
g.       Jika lensa mikroskop kotor, bersihkan menggunakan kertas lensa. Jangan sekali-kali menggunakan jari tanganmu untuk membersihkan lensa mikroskop.
3.       Pembuatan Preparat
Untuk membuat preparat dibutuhkan alat-alat sebagai berikut:
a.       Silet, berfungsi untuk menyayat organ yang akan diamati
b.      Kaca objek, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan hasil sayatan.
c.       Kaca penutup, berfungsi untuk menutup hasil sayatan pada kaca objek
d.      Bahan pewarna, berfungsi untuk memudahkan dalam pengamatan contohnya: eosin, methylene blue, dan lugol.

Adapun cara pembuat preparat sebagai berikut:
a.       Sediakan silet yang tajam
b.      Sediakan gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu untuk mempermudah menyayat organ tumbuhan atau organ hewan.
c.       Buat belahan ke arah memanjang dari silinder gabus atau batang umbi kayu
d.      Selipkan organ tumbuhan (daun, batang atau akan) atau organ hewan (hati, jantung) yang akan disayat diantara gabus atau batang umbi kayu.
e.      Lakukan penyayatan secara melintang atau membujur setipis mungkin dan berulang kali. Pilih sayatan yang paling baik.
f.        Tetesi kaca objek dengan air dan letakkan hasil sayatan tersebut, kemudian tutup dengan kaca penutup
g.       Preparat basah siap untuk diamati di bawah mikroskop.