Jumat, 30 Agustus 2013

PENGENALAN ALAT PRAKTEK



I.            TUJUAN
a.       Untuk bisa mengenal mikroskop beserta bagian-bagiannya
b.      Untuk bisa menggunakan mikroskop dengan baik dan benar

II.            DASAR TEORI
1.       Pengertian Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda-benda sangat kecil (renik) yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Mikroskop yang umum digunakan di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya, baik yang monokuler (mempunyai satu lensa pengintip) maupun yang binokuler (mempunyai dua lensa pengintip).
2.       Sejarah Mikroskop
Bagaimana ilmuwan zaman dahulu mengamati benda-benda kecil dalam melakukan penelitian? Seorang ilmuwan Belanda bernama Zacharias (Hans) Janssen, pada akhir abad ke-16 merupakan orang yang pertama kali menemukan mikroskop. Mikroskop tersebut terdiri dari dua lensa. Lensa pertama berfungsi untuk memperbesar gambar suatu objek dan lensa kedua berfungsi untuk menambah perbesaran gambar yang dihasilkan lensa pertama.
Pada perkembangan selanjutnya, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1636-1703) menemukan mikroskop yang dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas daripada mikroskop Janssen. Selain ahli dibidang sains. Hooke juga ahli dalam matematika.
Hooke merupakan orang pertama yang mengamati dan menyebut nama sel pada saat melakukan penelitian dengan menggunakan mikroskop. Untuk eksperimennya tersebut, beliu membuat sayatan yang sangat tipis dari gabus tutup botol. Hooke mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dan memperhatikan struktur yang mirip kotak-kotak kecil. Kotak-kotak kecil tersebut mengingatkannya pada kamar-kamar yang dalam bahasa Latin tersebut cell (sel)
Pada saat Hooke pertama kali mengobservasi dan medeskripsikan sel, beliau tidak memahaminya terlalu jauh. Pada waktu yang sama seorang ilmuwan Belanda, Antonie van Leeuwenhoek berhasil menemukan mikroskop yang kualitasnya lebih bagus. Leeuwenhoek merupakan ilmuwan yang pertama kali mengobservasi, menggambar dan mendeskripsikan berbagai macam jasad renik, termasuk bakteri, makhluk hidup bersel tunggal dan sperma. Penemuan Leeuwenhoek ini telah membuka cakrawala penelitian yang lebih luas bagi para ilmuwan di bidang sains.  
3.       Bagian – Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya
Bila dilihat secara keseluruhan, mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:
a.       Bagian optic : bagian pada mikroskop yang membuat proyeksi bayangan benda pada mata kita.
b.      Bagian mekanik : bagian pada mikroskop yang menunjang bagian optic.

Untuk lebih memahami dalam mempelajari bagian-bagian mikroskop, perhatikan gambar mikroskop di bawah ini!




a.       Bagian-bagian Optik
1.         Lensa Okuler  : lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi sebagai kaca pembesar yang membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
2.         Lensa Objektif               : lensa yang dekat dengan objek dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar.
3.         Diafragma        : fungsinya adalah mengatur banyak sedikitnya sinar yang diupantulkan cermin menuju mata pengamat.
4.         Reflektor          : terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sebaliknya cermin cekung digunakan apabila cahaya kurang terang
b.      Bagian-bagian Mekanik
1.       Tabung Mikroskop (tubus)         : fungsinya untuk mengatur focus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.
2.       Pemutar Halus (micrometer)    : fungsinya untuk menaikturunkan tubus secara lambat.
3.       Pemutar Kasar (makrometer)   : fungsinya untuk menaikturunkan tubus secara cepat.
4.       Media objek / Meja Mikroskop: berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan diamati.
5.       Penjepit Objek / Klip                    : digunakan untuk menjepit kaca preparat yang akan diamati agar tidak mudah bergeser.
6.        Revolver                                           : Digunakan sebagai tempat meletakkan lensa objektif.
7.       Kondensor                                        : Digunakan untuk mengumpulkan cahaya supaya dapat menerangi preparat dan dapat dinaikturunkan.
8.       Sekrup                                                                :digunakan untuk mengubah sudut tegak lurus mikroskop
9.       Lengan Mikroskop                         : berfungsi sebagai pegangan pada saat membawa mikroskop
10.   Kaki Mikroskop                               : berfungsi sebagai penyangga mikroskop.

III.            ALAT DAN BAHAN
1.       Mikroskop Monokuler
2.       Gelas benda
3.       Gelas penutup
4.       Gelas arloji /gelas jam
5.       Kuas
6.       Silet

IV.            URUTAN KERJA
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
a.       Menentukan lapangan pandang
Langkah-langkah sebagai berikut
1.       Hadapkan mikroskop kearah datangnya sinar jika itu mikroskop cahaya biasa akan tetapi jika mikroskop binokuler maka tinggal menekan tombol on pada lampu yang digunakan sebagai penganti cahaya matahari.
2.       Jika mikroskop binokuler, Jika tombol sudah on maka tinggal mengatur intensitas cahaya sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar masuk ke diafragma secara optimal untuk mendapatkan hasil terbaik
3.       Jika mikroskop Monokuler, Atur cermin sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar masuk ke diafragma secara optimal.
4.       Bagian yang terang berbentuk bulat disebut lapangan pandang
b.      Mengatur focus atau bayangan dengan perbesaran lemah
Cara yang dilakukan adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan makrometer sambil mengatur focus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif sehingga objek yang diamati tampak jelas.
c.       Mengatur focus atau bayangan dengan perbesaran kuat
Cara yang dilakukan adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan mikrometer sehingga objek yang diamati dapat terlihat lebih jelas.
d.      Menyimpan kembali Mikroskop yang telah digunakan
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.       Tubus dinaikkan
2.       Objek yang diamati diambil
3.       Lensa objektif terlemah diturunkan serendah-rendahnya persis di atas lubang meja mikroskop
4.       Diafragma ditutup
5.       Kondensor diturunkan
6.       Posisi cermin dalam keadaan tegak
7.       Mikroskop disimpan kembali ke dalam lemari


1.       Memperkirakan Ukuran Benda Aslinya Berdasarkan Skala
Organisme (specimen) yang dilihat dengan menggunakan mikroskop pada umumnya berukuran sangat kecil sehingga untuk mengetahui ukuran panjang suatu organism dilakukan melalui mikroskop dengan menggunakan alat micrometer okuler dan micrometer objek (micrometer meja).
a.       Mikrometer okuler : kaca bundar berskala halus dan dapat dimasukkan ke dalam ruangan okuler melalui lensa depan
b.      Mikrometer meja            : micrometer yang berukuran sebesar gelas objek dengan ukuran skalanya 0,1 mm.
Langkah-langkah pengukurannya:
a.       Mikrometer okuler dimasukkan ke dalam ruangan okuler, usahakan permukaan yang ada skalanya menghadap kita sehingga angka-angkanya bias dibaca.
b.      Mikrometer objek letakkan pada meja mikroskop, seperti meletakkan preparat, kemudian mikrometer objek dikalibrasi dengan micrometer okuler dahulu.
c.       Usahakan kedua skala micrometer okuler dan micrometer objek sejajar dengan cara memutar okulernya.
d.      Hitung berapa garis micrometer okuler untuk panjang tertentu dari mikrometer objek
Misalnya              : 100 garis micrometer okuler = 1 mm pada objek
Jadi                        : satu skala micrometer okuler panjangnya adalah:
1 mm = 1.000µm  = 10 µ m = 0,01 mm
100        100
2.       Hal-hal yang harus Diperhatikan dalam Menggunakan Mikroskop
a.       Selalu gunakan kedua tanganmu untuk mengangkat mikroskop
b.      Letakkan mikroskop di meja yang datar dan jangan terlalu di pinggir meja
c.       Untuk menghindari kerusakan mata, pastikan bahwa cahaya matahari tidak secara langsung menyinari lensa-lensa mikroskop.
d.      Letakkan preparat yang akan diamati tepat di atas lubang meja benda tempat cahaya lewat dan jepitlah preparat dengan benar
e.      Lihatlah dari samping mikroskop dan turunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif berjarak± 0,5 cm dari sediaan. Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang jelas, amatilah sediaan melalui lensa okuler dan perlahan-lahan gunakan pemutar untuk menaikkan tabung mikroskop.
f.        Hati-hati pada waktu menaikkan dan menurunkan pemutar. Perhatikan jarak lensa objektif jangan sampai menyentuh preparat sehingga tidak terjadi peristiwa pecahnya gelas penutup ataupun gelas preparat.
g.       Jika lensa mikroskop kotor, bersihkan menggunakan kertas lensa. Jangan sekali-kali menggunakan jari tanganmu untuk membersihkan lensa mikroskop.
3.       Pembuatan Preparat
Untuk membuat preparat dibutuhkan alat-alat sebagai berikut:
a.       Silet, berfungsi untuk menyayat organ yang akan diamati
b.      Kaca objek, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan hasil sayatan.
c.       Kaca penutup, berfungsi untuk menutup hasil sayatan pada kaca objek
d.      Bahan pewarna, berfungsi untuk memudahkan dalam pengamatan contohnya: eosin, methylene blue, dan lugol.

Adapun cara pembuat preparat sebagai berikut:
a.       Sediakan silet yang tajam
b.      Sediakan gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu untuk mempermudah menyayat organ tumbuhan atau organ hewan.
c.       Buat belahan ke arah memanjang dari silinder gabus atau batang umbi kayu
d.      Selipkan organ tumbuhan (daun, batang atau akan) atau organ hewan (hati, jantung) yang akan disayat diantara gabus atau batang umbi kayu.
e.      Lakukan penyayatan secara melintang atau membujur setipis mungkin dan berulang kali. Pilih sayatan yang paling baik.
f.        Tetesi kaca objek dengan air dan letakkan hasil sayatan tersebut, kemudian tutup dengan kaca penutup
g.       Preparat basah siap untuk diamati di bawah mikroskop.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar