I.
TUJUAN
a.
Untuk bisa mengenal
mikroskop beserta bagian-bagiannya
b.
Untuk bisa
menggunakan mikroskop dengan baik dan benar
II.
DASAR
TEORI
1.
Pengertian
Mikroskop
Mikroskop adalah alat bantu untuk mengamati benda-benda sangat kecil
(renik) yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa. Mikroskop yang umum digunakan
di laboratorium sekolah adalah mikroskop cahaya, baik yang monokuler (mempunyai
satu lensa pengintip) maupun yang binokuler (mempunyai dua lensa pengintip).
2. Sejarah
Mikroskop
Bagaimana ilmuwan zaman dahulu mengamati benda-benda kecil dalam
melakukan penelitian? Seorang ilmuwan Belanda bernama Zacharias (Hans) Janssen,
pada akhir abad ke-16 merupakan orang yang pertama kali menemukan mikroskop.
Mikroskop tersebut terdiri dari dua lensa. Lensa pertama berfungsi untuk
memperbesar gambar suatu objek dan lensa kedua berfungsi untuk menambah
perbesaran gambar yang dihasilkan lensa pertama.
Pada perkembangan selanjutnya, seorang ilmuwan Inggris, Robert Hooke
(1636-1703) menemukan mikroskop yang dapat menghasilkan gambar yang lebih jelas
daripada mikroskop Janssen. Selain ahli dibidang sains. Hooke juga ahli dalam
matematika.
Hooke merupakan orang pertama yang mengamati dan menyebut nama sel
pada saat melakukan penelitian dengan menggunakan mikroskop. Untuk
eksperimennya tersebut, beliu membuat sayatan yang sangat tipis dari gabus
tutup botol. Hooke mengamati sayatan tersebut di bawah mikroskop dan
memperhatikan struktur yang mirip kotak-kotak kecil. Kotak-kotak kecil tersebut
mengingatkannya pada kamar-kamar yang dalam bahasa Latin tersebut cell (sel)
Pada saat Hooke pertama kali mengobservasi dan medeskripsikan sel,
beliau tidak memahaminya terlalu jauh. Pada waktu yang sama seorang ilmuwan
Belanda, Antonie van Leeuwenhoek berhasil menemukan mikroskop yang kualitasnya
lebih bagus. Leeuwenhoek merupakan ilmuwan yang pertama kali mengobservasi,
menggambar dan mendeskripsikan berbagai macam jasad renik, termasuk bakteri,
makhluk hidup bersel tunggal dan sperma. Penemuan Leeuwenhoek ini telah membuka
cakrawala penelitian yang lebih luas bagi para ilmuwan di bidang sains.
3. Bagian
– Bagian Mikroskop Beserta Fungsinya
Bila
dilihat secara keseluruhan, mikroskop dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:
a. Bagian
optic : bagian pada
mikroskop yang membuat proyeksi bayangan benda pada mata kita.
b. Bagian
mekanik : bagian pada
mikroskop yang menunjang bagian optic.
Untuk lebih
memahami dalam mempelajari bagian-bagian mikroskop, perhatikan gambar mikroskop
di bawah ini!
a.
Bagian-bagian Optik
1.
Lensa Okuler :
lensa yang dekat dengan mata pengamat, berfungsi sebagai kaca pembesar yang
membentuk bayangan maya, tegak dan diperbesar dari bayangan yang dibentuk oleh
lensa objektif.
2.
Lensa Objektif :
lensa yang dekat dengan objek dan membentuk bayangan nyata, terbalik dan
diperbesar.
3.
Diafragma : fungsinya adalah mengatur banyak
sedikitnya sinar yang diupantulkan cermin menuju mata pengamat.
4.
Reflektor :
terdiri dari cermin datar dan cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan cahaya
ke dalam lubang diafragma dan lubang yang terdapat pada meja benda. Cermin
datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang, sebaliknya cermin cekung
digunakan apabila cahaya kurang terang
b. Bagian-bagian
Mekanik
1. Tabung
Mikroskop (tubus) : fungsinya untuk mengatur focus yang
menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif.
2. Pemutar
Halus (micrometer) : fungsinya untuk menaikturunkan tubus
secara lambat.
3. Pemutar
Kasar (makrometer) : fungsinya untuk menaikturunkan tubus secara
cepat.
4. Media
objek / Meja Mikroskop: berfungsi sebagai
tempat untuk meletakkan benda atau objek yang akan diamati.
5. Penjepit
Objek / Klip :
digunakan untuk menjepit kaca preparat yang akan diamati agar tidak mudah
bergeser.
6. Revolver : Digunakan
sebagai tempat meletakkan lensa objektif.
7. Kondensor : Digunakan
untuk mengumpulkan cahaya supaya dapat menerangi preparat dan dapat
dinaikturunkan.
8. Sekrup :digunakan untuk mengubah sudut tegak
lurus mikroskop
9. Lengan
Mikroskop :
berfungsi sebagai pegangan pada saat membawa mikroskop
10. Kaki
Mikroskop :
berfungsi sebagai penyangga mikroskop.
III.
ALAT
DAN BAHAN
1.
Mikroskop Monokuler
2.
Gelas benda
3.
Gelas penutup
4.
Gelas arloji /gelas
jam
5.
Kuas
6.
Silet
IV.
URUTAN
KERJA
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam menggunakan mikroskop adalah sebagai berikut:
a. Menentukan
lapangan pandang
Langkah-langkah
sebagai berikut
1.
Hadapkan
mikroskop kearah datangnya sinar jika itu mikroskop cahaya biasa akan tetapi
jika mikroskop binokuler maka tinggal menekan tombol on pada lampu yang
digunakan sebagai penganti cahaya matahari.
2.
Jika
mikroskop binokuler, Jika tombol sudah on maka tinggal mengatur intensitas
cahaya sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar masuk ke diafragma secara
optimal untuk mendapatkan hasil terbaik
3.
Jika
mikroskop Monokuler, Atur cermin sambil mata melihat lensa okuler supaya sinar
masuk ke diafragma secara optimal.
4.
Bagian
yang terang berbentuk bulat disebut lapangan pandang
b. Mengatur
focus atau bayangan dengan perbesaran lemah
Cara yang
dilakukan adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan makrometer
sambil mengatur focus yang menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif
sehingga objek yang diamati tampak jelas.
c. Mengatur
focus atau bayangan dengan perbesaran kuat
Cara yang dilakukan
adalah dengan menaikturunkan tubus dengan menggerakkan mikrometer sehingga
objek yang diamati dapat terlihat lebih jelas.
d. Menyimpan
kembali Mikroskop yang telah digunakan
Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1.
Tubus
dinaikkan
2.
Objek
yang diamati diambil
3.
Lensa
objektif terlemah diturunkan serendah-rendahnya persis di atas lubang meja
mikroskop
4.
Diafragma
ditutup
5.
Kondensor
diturunkan
6.
Posisi
cermin dalam keadaan tegak
7.
Mikroskop
disimpan kembali ke dalam lemari
1. Memperkirakan
Ukuran Benda Aslinya Berdasarkan Skala
Organisme
(specimen) yang dilihat dengan menggunakan mikroskop pada umumnya berukuran
sangat kecil sehingga untuk mengetahui ukuran panjang suatu organism dilakukan
melalui mikroskop dengan menggunakan alat micrometer okuler dan micrometer
objek (micrometer meja).
a.
Mikrometer okuler : kaca bundar berskala halus dan dapat
dimasukkan ke dalam ruangan okuler melalui lensa depan
b.
Mikrometer meja :
micrometer yang berukuran sebesar gelas objek dengan ukuran skalanya 0,1 mm.
Langkah-langkah
pengukurannya:
a. Mikrometer okuler dimasukkan ke dalam
ruangan okuler, usahakan permukaan yang ada skalanya menghadap kita sehingga
angka-angkanya bias dibaca.
b. Mikrometer objek letakkan pada meja
mikroskop, seperti meletakkan preparat, kemudian mikrometer objek dikalibrasi
dengan micrometer okuler dahulu.
c. Usahakan kedua skala micrometer okuler dan
micrometer objek sejajar dengan cara memutar okulernya.
d. Hitung berapa garis micrometer okuler
untuk panjang tertentu dari mikrometer objek
Misalnya :
100 garis micrometer okuler = 1 mm pada objek
Jadi : satu skala micrometer okuler
panjangnya adalah:
1 mm = 1.000µm = 10 µ m = 0,01 mm
100 100
2. Hal-hal
yang harus Diperhatikan dalam Menggunakan Mikroskop
a.
Selalu
gunakan kedua tanganmu untuk mengangkat mikroskop
b.
Letakkan
mikroskop di meja yang datar dan jangan terlalu di pinggir meja
c.
Untuk
menghindari kerusakan mata, pastikan bahwa cahaya matahari tidak secara
langsung menyinari lensa-lensa mikroskop.
d.
Letakkan
preparat yang akan diamati tepat di atas lubang meja benda tempat cahaya lewat
dan jepitlah preparat dengan benar
e.
Lihatlah
dari samping mikroskop dan turunkan tabung mikroskop sampai lensa objektif
berjarak± 0,5 cm dari sediaan. Selanjutnya untuk mendapatkan gambaran yang
jelas, amatilah sediaan melalui lensa okuler dan perlahan-lahan gunakan pemutar
untuk menaikkan tabung mikroskop.
f.
Hati-hati
pada waktu menaikkan dan menurunkan pemutar. Perhatikan jarak lensa objektif
jangan sampai menyentuh preparat sehingga tidak terjadi peristiwa pecahnya
gelas penutup ataupun gelas preparat.
g.
Jika
lensa mikroskop kotor, bersihkan menggunakan kertas lensa. Jangan sekali-kali
menggunakan jari tanganmu untuk membersihkan lensa mikroskop.
3. Pembuatan
Preparat
Untuk
membuat preparat dibutuhkan alat-alat sebagai berikut:
a.
Silet,
berfungsi untuk menyayat organ yang akan diamati
b.
Kaca
objek, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan hasil sayatan.
c.
Kaca
penutup, berfungsi untuk menutup hasil sayatan pada kaca objek
d.
Bahan
pewarna, berfungsi untuk memudahkan dalam pengamatan contohnya: eosin, methylene blue, dan lugol.
Adapun cara
pembuat preparat sebagai berikut:
a. Sediakan silet yang tajam
b.
Sediakan
gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu untuk mempermudah menyayat organ
tumbuhan atau organ hewan.
c.
Buat
belahan ke arah memanjang dari silinder gabus atau batang umbi kayu
d.
Selipkan
organ tumbuhan (daun, batang atau akan) atau organ hewan (hati, jantung) yang
akan disayat diantara gabus atau batang umbi kayu.
e.
Lakukan
penyayatan secara melintang atau membujur setipis mungkin dan berulang kali.
Pilih sayatan yang paling baik.
f.
Tetesi
kaca objek dengan air dan letakkan hasil sayatan tersebut, kemudian tutup
dengan kaca penutup
g.
Preparat
basah siap untuk diamati di bawah mikroskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar